Selasa, 29 April 2014

Dampak Perkembangan IPTEK terhadap Kehidupan Manusia



Iptek dan Perkembangannya

Menurut Adolf Portman, secara biologis manusia dipandang sebagai premature, karena manusia tidak memiliki daya penyesuaian terhadap lingkungan secara alami. Pada saat manusia baru lahir, tanpa perlindungan orang tua atau lingkungannya, manusia tidak dapat bertahan hidup. Tetapi kekurangan ini diganti dengan kemampuan manusia dibekali teknik untuk membuat lignkungan menjadi cocok dengan dirinya, sehingga muncul kebudayaan manusia sebagai hasil abstraksi, makin tinggi pula kebudayaan orang atau bangsa tersebut.

Teknik secara umum diartikan sebagai alat perlengkapan dan metode membuat sesuatu. Teknologi adalah suatu cara untuk teknik memproduksi atau memproses membuat sesuatu yang lebih mengembangkan keterampilan manusia.
Pada dasarnya, teknologi adalah ilmu terapan, sebaliknya teknologi juga mendorong diciptakannya atau ditimbulkannya ilmu pengetahuan yang lebih maju lagi.

Tingkatan teknologi berdasarkan penerapannya :
a. Teknologi Tinggi (Hi-Tech)
Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru.
Contoh : Komputer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi dan sebagainya.
Ciri – ciri teknologi tinggi ini adalah padat modal, didukung fasilitas riset dan pengembangan, biaya perawatan tinggi, keterampilan operatornya tinggi, dan masyarakat penggunanya ilmiah.

b. Teknologi Madya
Suatu jenis teknologi yang dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi ini adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena bersifat rutin. Penerapan teknologi madya ini bersifat setengah padat modal dan padat karya. Unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi.

c. Teknologi Tepat Guna
Pada umumnya sebagai teknologi madya dengan tingkatan yang lebih sederhana. Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara – negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian di pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana. Teknologi tepat guna ini sering disebut juga teknologi pedesaan (rural technology) atau teknologi pribumi (indigeneus technology)

Pemenuhan Kebutuhan Primer

1. Sandang
Manusia sebagai makhluk susila memerlukan pakaian. Mula – mula pakaian yang dikenakan hanya untuk menutupi auratnya saja, kemudian pakaian juga berfungsi untuk melindungi dir dari sengatan panas dan udara dingin. Sekarang pakaian mempunyai fungsi yang lebih luas lagi, yaitu untuk kenyamanan dengan menciptakan jenis pakaian yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya pakaian tidur, pakaian olahraga, pakaian kerja dsb. Orang juga beranggapan bahwa dapat menunjukan stastus sosial melalui pakaian.
Kebutuhan manusia yang makin meningkat juga mendorong manusia untuk menciptakan teknologi yang dapat meningkatkan mutu dan jenis pakaian. Sekarang manusia tidak hanya mengandalkan serat – serat alami untuk membuat bahan pakaian, tetapi dapat juga membuat serat – serat sintesis dari pokok – pokok kayu (benang rayon) maupun dari bahan galian seperti hasil sulingan batu bara dan minyak bumi (polyester, polipropilen, polietilen).

2. Pangan
Pangan merupakan kebutuhan manusia untuk dapat bertahan hidup. Kehidupan pangan ini terus meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk.
Usaha untuk memenuhi kebutuhan pangan biasanya dilakukan dengan cara ekstentifikasi yaitu dengan memperluas laha pertanian, dan dengan intensifikasi, yaitu dengan cara peningkatan mutu melalui pemilihan bibit unggul, cara penggarapan yang lebih baik, pemeliharaan tanaman yang lebih teliti dan pengolahan pasca panen yang lebih sempurna.
Dengan memanfaatkan IPA dan teknologi yang makin berkembang, manusia dapat menciptakan bibit unggul dengan teknik radiasi, rekayasa genetika, dan sebagainya. Penggunaan hormone tumbuhan yang mampu memacu tumbuhnya daun, bunga atau buah lebih lebat atau lebih cepat. Penggunaan mekanisasi pertanian juga membantu manusia dalam mengolah lahan dan memungut hasil panen lebih cepat.
Di samping keuntungan yang diperoleh akibat penggunaan teknologi untuk pengolahan lahan pertanian, ada pula dampak negative yang perlu diwaspadai, yaitu penggunaan racun pemberantas hama tanaman. Racun pembasmi hama dapat membunuh hewan ternak, meracuni hasil panen dan akhirnya meracuni manusia itu sendiri.

3. Papan
Dalam masa yang masih tradisional, pembuatan rumah sangat tergantung pada bahan – bahan yang ada di sekitarnya. Misalnya di daerah pegunungan atap dibuat dari ijuk, di daerah pantai dari daun rumbia, di daerah yang kaya akan kayu, seperti di Kalimantan, orang membuat atap dari sirap, di Toraja memakai bambu, sedangkan di Nusa Tenggara menggunakan ilalang.
Sejalan dengan makin menigkatnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, terutama di kota-kota besar, di mana lahan untuk pembangunan rumah semakin sempit, maka manusia berusaha membuat rumah bertingkat dan menggunakan bahan – bahan bangunan yang makin ditingkatkan kualitasnya.
Fungsi rumah juga tidak lagi hanya sekedar untuk bertahan diri dari cuaca yang tidak menguntungkan dan berlindung dari serangan binatang buas, tetapi sudah merupakan tempat tinggal yang memenuhi rasa kenyamanan dan keindahan.

Pemenuhan Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan sekunder manusia timbul setelah kebutuhan primernya terpenuhi, terutama berupa kebutuhan akibat manusia makin memerlukan hubungan dengan manusia lain. Antara lain diperlukan industry untuk memenuhi kebutuhan manusia secara missal, transportasi yang diperlukan untuk mengangkut barang – barang kebutuhan dari satu daerah ke daerah lain atau diperlukan untuk hubungan manusia dari satu daerah ke daerah lain, kesehatan yang makin terjamin dan sebagainya.

1. Bidang Industri
Teknologi merupakan cara yang harus dilakukan manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya yang makin menigkat baik kualitas maupun kuantitasnya karena diperlukan alih teknologi (transfer of technology) dari negara – negara maju ke negara – negara berkembang. Proses pengambil alihan teknologi ini memerlukan perhitungan yang matang agar teknologi yang baru dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat waktu itu (teknologi yang adaptif), serta sifatnya melindungi teknologi yang telah ada (teknologi protektif)

Secara positif industri memang memberikan kegunaan besar pada manusia, tetapi dampak sampingnya berupa limbah industri dapat pula menimbulkan gangguan bagi penduduk yang bertempat tinggal di sekitar kawasan industri.

2. Bidang Transportasi
Penemuan roda memegang peranan penting transportasi, karena dengan roda yang bentuknya bundar dapat diperlukan gerakan yang mudah, kemudian lebih dipermudah lagi dengan digunakannya binatang penarik, sehingga beban manusia makin ringan. Setelah ditemukannya mesin yang juga dapat menggerakan roda, maka transportasi bukan hanya makin ringan tapi juga makin cepat.
Bersamaan dengan kemajuan di bidang transportasi ini muncul pula dampak – dampak negative, seperti tercemarnya udara oleh banyaknya kendaraan bermotor, tercemarnya lautan, dan tercemarnya udara oleh sisa pembakaran pesawat udara.

3. Bidang Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, manusia perlu berkomunikasi dengan sesamanya. Cara yang paling sederhana adalah dengan bertatap muka secara langsung, tetapi bila jaraknya jauh tentu diperlukan alat komunikasi.
Kemajuan di bidang komunikasi ini dimulai dengan ditemukannya telegraph yang masih menggunakan kawat oleh Samuel Morse, kemudian disempurnakan oleh Guighelmo Marconi. Pada tahun 1872, Alexander Graham Bell menemukan pesawat telepon, mula – mula masih menggunakan kawat, kemudian digantikan dengan gelombang radio.

Dengan ditemukannya satelit komunikasi, kebutuhan manusia makin terpenuhi untuk mengadakan hubungan secara lebih cepat dan murah. Orang makin mudah mengadakan hubungan satu dengan yang lain. Salah satu akibat dengan majunya komunikasi adalah terjadinua deurbanisasi, karena manusia walaupun tinggal juga di daerah pedesaan tidak lagi merasakan ketinggalan bila dibandingkan dengan yang tinggal di kota. Dapat pula dikatakan bahwa dengan majunya komunikasi dan teknologi lainnya, desa – desa menjadi kota dalam pergertian bukan geografis, tetapi teknis sosial, sehingga perbedaan antara desa dan kota makin lama makin kecil.

4. Kesehatan
Kebutuhan akan kesehatan makin dirasakan oleh manusia, sehingga usaha untuk memerangi penyakit makin giat dilakukan. Dengan ilmu biologi, dapat diketahui struktur tubuh, organ – organ dan cara bekerjanya organ untuk menunjang kehidupan manusia. Dari biologi sebagai ilmu murni ini berkembang ilmu terapan yang secara praktis berguna bagi kesejahteraan manusia.
Sementara itu manusia di bumi yang jumlahnya di kota – kota besar makin banyak, mulai timbul penyakit baru yang sifatnya psikis, antara lain kekalutan mental yang dapat berkembang menjadi frustasi. Kehidupan kota yang keras, tidak mengenal toleransi, sedangkan manusia sendiri makin rakus dan individual, maka gangguan kesehatan seperti stress mulai berkembang di masyarakat.

Ekonomi, Sosial dan Budaya

1. Ekonomi
Masalah kebutuhan primer, sekunder, tersier, maupun masalah sumber daya alam sebenarnya secara tidak langsung sudah mengemukakan masalah ekonomi. Sebab sebagai Homo economicus, dalam segala tindakannya, manusia selalu memperhitungkan untung rugi.

2. Sosial
Dengan berkembangnya industri dan kegiatan ekonomi, maka memungkinkan orang hidup dalam lapangan pekerjaan tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari angka – angka yang menunjukan bahwa pekerja di pabrik atau peusahaan terus meningkat, sedangkan yang bekerja di sektor pertanian makin menurun.
Nilai sosial juga bertambah. Pada masa lalu orang merasa bahwa menjadi pegawa negeri dinilai lebih tinggi status sosialnya dibandingkan para pedagang atau pengusaha. Sekarang menjadi pengusaha atau karyawan pabrik dianggap sebagai tenaga professional yang mempunyai nilai status yang tinggi.

Makin berkembangnya teknologi menyebabkan industri yang memproduksi barang secara masal juga makin meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang negative, seperti peniruan dan pemalsuan merk dagang, dan sebagainya. Kian majunya masyarakat yang diiringi dengan peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya, dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hukum.

3. Budaya
Budaya dapat berwujud tiga hal, yaitu idea tau gagasan, tingkah laku atau tindakan, dan benda atau barang yang dihasilkan oleh manusia. Jadi budaya mempunyai pengertian yang luas.
Seperti telah diuraikan di atas, teknologi dan industri mempunyai dampak positif dan negative. Karena itu hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi kemiskinan, keterbelakangan, dan menjamin kemajuan bagi bangsa manusia. Manusia perlu sadar bahwa orang menciptakan sesuatu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk kesejahteraan umat.







Sumber : Buku Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
              Harmoni, Ati. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Gunadarma. Depok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar