Fisika berasal dari kata Yunani yang berarti “alam”.
Karena fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari benda – benda di alam,
gejala – gejala, kejadian – kejadian alam serta interaksi dari benda – benda di
alam tersebut. Gejala – gejala ini pada mulanya adalah apa yang dialami oleh
indera kita, misalnya penglihatan, menemukan optika atau cahaya, pendengaran
menemukan pelajaran tentang bunyi, panas juga dapat dirasakan (perasaan).
Demikianlah fisika didefinisikan sebagai proses benda – benda alam yang akan
dapat berubah artinya benda mati. Maka disimpulkan bahwa fisika adalah ilmu
pengetahuan yang tujuannya mempelajari bagian – bagian dari alam dan interaksi
antara bagian tersebut.
Sifat
Fisika
Sifat fisika merupakan sifat materi
yang dapat dilihat secara langsung dengan indra. Sifat fisika adalah
perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru. Sifat fisika
diantaranya adalah : wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa
jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan dan kekentalan.
1. Wujud Zat
Wujud zat terbagi atas zat padat, cair, dan gas.
- Zat Padat
Zat padat
mempunyai sifat bentuk dan volumenya tetap. Bentuk yang tetap dikarenakan partikel-partikel
pada zat padat saling berdekatan (rapat), tersusun teratur dan mempunyai gaya
tarik antar partikel yang sangat kuat. volumenya tetap dikarenakanbpartikel
pada zat padat dapat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja.
- Zat Cair
Zat cair
mempunyai sifat bentuk yang berubah-ubah dan volumenya tetap. Bentuknya yang
berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat cair berdekatan tetapi
renggang, tersusun teratur, dan gaya tarik antar partikel agak lemah. Volumenya
tetap dikarenakan partikel pada zat cair mudah berpindah, tetapi tidak dapat
meninggalkan kelompoknya.
- Zat Gas
Zat gas
mempunyai sifat bentuk dan volume yang berubah-ubah. Bentuknya berubah-ubah
dikarenakan partikel-partikel pada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur,
dan gaya tarik antar partikel sangat lemah. Volumenya berubah-ubah karena partikel
pada zat gas dapat bergerak bebas meninggalkan kelompoknya.
2. Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan
terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya partikel suspensi
yang halus. Jika sinar cahaya dilewatkan pada cairan yang keruh, maka
intensitasnya akan berkurang karena dihamburkan. Hal ini bergantung pada
konsentrasinya. Alat untuk mengetahui intensitas cahaya pada zat cair yang
keruh atau untuk mengukur tingkat kekeruhan disebut turbidimetry.
Kekentalan adalah ukuran ketahanan zat cair untuk mengalir. Untuk mengetahui
kekuatan mengalir (flow rate) zat
cair, digunakan alat viskometer. Flow rate digunakan untuk
menghitung indeks viskositas. Viskositas cairan terjadi karena gesekan
molekul-molekul.
Viskositas
juga sangat dipengaruhi oleh struktur molekul cairan. Jika struktur molekulnya
kecil dan sederhana maka molekul tersebut dapat bergerak cepat, contohnya air.
Dan sebaliknya, jika molekulnya besar dan saling bertautan, maka zat tersebut
akan bergerak sangat lambat, contohnya oli. Molekul-molekul cairan yang
bergerak cepat, dikatakan memiliki viskositas/kekentalan rendah, sedangkan
apabila molekul cairan bergerak lambat, maka dikatakan memiliki
viskositas/kekentalan yang tinggi.
4. Titik
Didih
Titik
didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda dengan
menguap, Mendidih terjadi pada suhu tertentu yaitu pada titik didih, sedangkan
menguap terjadi pada suhu berapa saja di bawah titik didih. Contohnya, pada
saat kita menjemur pakaian, maka airnya menguap bukan mendidih, sedangkan
apabila kita memanaskan air di kompor hanya pada titik suhu tertentu air
tersebut dapat mendidih. titik didih berbagai zat berbeda, bergantung pada
struktur dan sifat bahan.
Titik leleh
merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair. Misalnya garam dapur
jika dipanaskan akan meleleh menjadi cairan. Perubahan ini dipengaruhi oleh
struktur kristal pada zat tersebut. Zat cair dan zat gas juga memiliki titik
leleh, tetapi perubahannya tidak dapat diamati pada suhu kamar.
6. Kelarutan
Larutan
merupakan campuran homogen yang terdiri dari dua komponen, yaitu pelarut dan
terlarut. Pelarut merupakan zat yang melarutkan, dan biasanya jumlahnya lebih
banyak, sedangkan zat terlarut adalah zat yang dilarutkan, biasanya dengan
jumlah yang lebih sedikit. Kelarutan dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya sebagai berikut :
a) Suhu
Pada saat kita melarutkan kopi dan gula, akan lebih cepat larut dalam air panas
dibandingkan dengan air dingin. Mengapa demikian? Kenaikan suhu menyebabkan
energi kinetik partikel zat bertambah sehingga partikel pada suhu yang tinggi
akan bergerak lebih cepat dibandingkan dengan suhu yang rendah. Kondisi ini
menyebabkan terjadinya tumbukan antara partikel zat pelarut dengan partikel zat
terlarut.
b) Volume Pelarut
Pada saat kita melarutkan 2 sendok gula kedalam 100 mL air, dan 2 sendok
gula kedalam 500 mL air, maka gula tersebut akan lebih cepat larut dalam 500 mL
air, mengapa demikian?. Semakin besar volume pelarut, maka jumlah partikel
pelarut akan semakin banyak. kondisi ini memungkinkan lebih banyak terjadinya
tumbukan antara zat pelarut dengan zat terlarut, sehingga zat padat pada
umumnya akan lebih cepat larut.
c) Ukuran Zat Terlarut
Apabila kita melarutkan 2 sendok gula pasir kedalam 100 mL air, dan 1
sendok gula batu kedalam 100 mL air, mengapa yang lebih cepat larut adalah 2
sendok gula pasir?. Hal ini karena gula pasir halus memiliki ukuran partikel
yang lebih kecil sehingga memiliki permukaan sentuh yang lebih luas
dibandingkan gula batu. Jadi, makin kecil ukuran zat terlarut, makin besar
kelarutan zat tersebut.
d) Jenis zat terlarut
e) Jenis Pelarut
B.
Cabang-Cabang Ilmu Fisika
Cabang-Cabang ilmu fisika sangat
banyak, antara lain adalah :
1. Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak.
Mekanika klasik terbagi atas dua bagian, yaitu Kinematika dan Dinamika.
- Kinematika membahas bagaimana suatu objek dapat bergerak tanpa menyelidiki sebab-sebab apa yang menyebabkan suatu objek dapat bergerak
- Dinamika mempelajari bagaimana suatu objek dapat bergerak dengan menyelidiki penyebabnya.
3. Mekanika Fluida adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang
fluida (dapat berupa cairan dan gas)
Yang berkaitan
dengan Listrik dan Magnet :
4. Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus
lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel
bermuatan listrik dalam satu alat seperti komputer, peralatan elektronik,
semikonduktor, dan lain-lain.
5. Teknik Elektro atau Teknik Listrik
adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
6. Elektrostatis adalah ilmu yang
mempelajari tentang listrik statis
7. Elektrodinamis adalah ilmu yang
mempelajari tentang listrik dinamis
8. Bioelektromagnetik adalah disiplin
ilmu yang mempelajari tentang fenomena listrik, magnetik, dan elektromagnetik
yang muncul pada jaringan makhluk hidup
9. Termodinamika adalah kajian
tentang energi atau panas yang berpindah
10. Fisika Inti adalah ilmu fisika
yang mengkaji atom/bagian-bagian atom
11. Fisika Gelombang adalah cabang
ilmu fisika yang mempelajari tentang gelombang
12. Fisika Optik (Geometri) adalah
ilmu fisika yang mempelajari tentang cahaya
13. Kosmografi/Astronomi adalah ilmu
yang mempelajari tentang berbintangan dan benda-benda angkasa
14. Fisika Kedokteran (Fisika Medis)
membahas bagaimana penggunaan ilmu fisika dalam bidang kedokteran (medis),
diantaranya :
- Biomekanika meliputi gaya dan hukum fluida dalam tubuh
- Bioakuistik (bunyi dan efeknya pada sel hidup/ manusia)
- Biooptik (mata dan penggunaan alat optik)
- Biolistrik (sistem listrik pada sel hidup terutama pada jantung manusia)
15. Fisika Radiasi adalah ilmu fisika yang mempelajari setiap
proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya
diserap oleh benda lain.
16. Fisika lingkungan adalah ilmu yang mempelajari kaitan
fenomena fisika dengan lingkungan. beberapa di antaranya antara lain :
- Fisika tanah dalam/Bumi
- Fisika tanah permukaan
- Fisika udara
- Hidrologi
- Fisika gempa (seismografi fisik)
- Fisika laut (oseanografi fisik)
- Meteorologi
- Fisika awan
- Fisika Atmosfer
- Ilmu gempa atau Seismologi yang mempelajari tentang gempa
- Magnet bumi
- Gravitasi termasuk pasang surut dan anomali gravitasi bumi
- Geo-Elektro (aspek listrik bumi), dll
selain yang diuraikan di atas,
seiring perkembangan zaman, ilmu fisika telah menjadi bagian dari segi
kehidupan misalnya :
- Ekonomifisika yang merupakan aplikasi fisika dalam bidang ekonomi
- Fisika Komputasi adalah solusi persamaan-persamaan Fisika- Matematik dengan menggunakan, dan lain-lain yang mengakibatkan Fisika itu selalu ada dalam berbagai aspek.
C. Hubungan Fisika
dengan Ilmu Pengetahuan Lain
Tujuan fisika adalah agar kita mengerti bagian – bagian dasar dari benda –
benda dan interaksi antara benda – benda, jadi untuk menerangkan gejala –
gejala alam. Dari pernyataan ini kita ketahui bahwa fisika adalah bidang ilmu
pengetahuan alam yang paling dasar. Ilmu kimia berdasarkan kepada fisika, untuk
menerangkan proses – proses yang terjadi dalam benda – benda hidup. Ilmu teknik
juga bersandar kepada fisika dan kimia. Fisika adalah penting untuk menunjang
riset murni dmaupun terpakai. Misalnya ahli – ahli geologi dalam risetnya
menggunakan metode – metode gravimetri, ekustik, listrik dan mekanika. Rumah
sakit dilengkapi dengan alat – alat elektronik. Ahli – ahli astronomi
memerlukan optik, spektografi dan teknik radio, demikian juga ahli – ahli meteorology,
oceanologi, seismologi, memerlukan pengetahuan Fisika.
Pengukuran, Besaran dan Dimensi
Suatu hal yang selalu dilakukan oleh fisikawan adalah mengukur. Mengukur
adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran standar. Namun angka
kesalahan tidak dapat dihindari dalam setiap pengukuran. Fisika termasuk ilmu
eksakta, pengetahuan eksak yang berdasarkan pada pengukuran. Setiap pengukuran
selalu mempunyai batas ketelitian disebabkan oleh : alat ukurnya sendiri dan
pembacanya.
Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur. Dalam fisika besaran terbagi
atas besaran dasar, besaran turunan, dan besaran pelengkap.
Besaran dasar adalah besaran yang tidak tergantung pada besar – besaran lain
dan besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran – besaran dasar.
Adapun besaran pelengkap adalah besaran yang diperlukan untuk membentuk besaran
turunan. Besaran dasar menurut Sistem Internasional (SI) adalah :
Besaran turunan misalnya : kecepatan, gaya, kerja, kecepatan putar,
frekuensi, dan lain lain. Untuk mekanika besaran dasar adalah : panjang, massa
dan waktu.
Dimensi
Dimensi adalah cara penulisan dari besar – besaran dengan menggunakan simbol
– simbol (lambang – lambang) besaran dasar.
Notasi (cara penulisan) dimensi adalah :
panjang : (l)
massa : (m)
waktu : (t)
Fungsi dimensi :
1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau
persamaan
Sumber : Buku Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
Harmoni, Ati. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Gunadarma. Depok
http://iffahufairohpsikolog.blogspot.com/2012/05/sifat-fisika-cabang-cabang-ilmu-fisika.html
Harmoni, Ati. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Gunadarma. Depok
http://iffahufairohpsikolog.blogspot.com/2012/05/sifat-fisika-cabang-cabang-ilmu-fisika.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar