Selasa, 15 April 2014

Metode Ilmiah

Syarat Ilmu Pengetahuan

Tidak semua pengetahuan disebut ilmu, sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat - syarat tertentu. Syarat - syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat disebut ilmu atau ilmiah adalah :
  • Objektif, artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya, atau didukung metodik fakta empiris
  • Metodik, artinya pengetahuan ilmiah itu diperoleh dengan menggunakan cara - cara tertentu yang teratur dan terkontrol
  • Sistematik, artnya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan, saling menjelaskan, sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh
  • Berlaku umum dan universal, artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.

Metode Ilmiah dan Langkah - Langkah Operasionalnya 

Metode ilmiah dalah cara atau prosedur dalam memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Langkah - langkah dalam menetapkan metode ini tidak selalu harus urut, yang penting pemecahan masalah untuk mendapatkan kesimpulan umum (generalisasi) hanya didasarkan atas data dan diuji dengan data dan bukan oleh keinginan, orasangka, kepercayaan atau pertimbangan lain.

Metode ilmiah merupakan bagian yang paling penting dalam mempelajari ilmu alamiah. Pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah diharapkan mempunyai karakteristik - karakteristik tertentu, yakni sifat rasional dan teruji, sehingga pengetahuan yang disusun dapat diandalkan. Dalam hal ini metode ilmiah menggabungkan cara berpikir induktif dan cara berpikir deduktif dalam membangun tubuh pengetahuannya.

Cara berpikir deduktif adalah cara berpikir dimana ditarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan kesimpulan. Pernyataan yang mendukung silogismus disebut premis. Premis dibedakan menjadi premis mayor dan premis minor. Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif berdasarkan kedua premis tersebut.

Cara berpikir deduktif terkait dengan pengetahuan rasionalisme. Pengetahuan ini memberikan sifat rasional kepada pengetahuan ilmiah dan bersifat konsisten dengan pengetahuan yang telah dikumpulkan sebelumnya. Rasionalisme adalah paham yang berpendapat bahwa rasio adalah sumber kebenaran.

Cara berpikir induktif adalah cara berpikir yang menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari pernyataan khusus. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan - pernyataan yang mempunyai ruang lingkup terbatas dalam menyusun argumentasi, dan diakhiri dengan pernyataan yang berdifat umum.

Cara berpikir induktif terkait dengan empirisme, dimana dibutuhkan fakta- fakta yang mendukung. Empirisme adalah paham yang berpendapat bahwa fakta yang tertangkap lewat pengalaman manusia merupakan sumber kebenaran.

Dalam metode ilmiah, pendekatan rasional digabungkan dengan pendekatan empiris. Secara sederhana hal ini berarti bahwa semua teori ilmiah harus memenuhi 2 syarat utama, yaitu :
  • Harus konsisten dengan teori - teori sebelumnya yang memungkinkan tidak terjadinya kontradiksi dalam teori keilmuan secara keseluruhan
  • Harus cocok dengan fakta - fakta empiris, sebab teori yang bagaimanapun konsistennya, jika tidak didukung oleh pengujian empiris, tidak dapat diterima kebenarannya secara ilmiah.

Langkah - langkah Metode Ilmiah 
  1. Perumusan Masalah, yang dimaksud dengan masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa atau bagaimana tentang suatu objek yang diteliti. Masalah ini harus jelas batas - batasnya serta dikenal faktor - faktor yang mempengaruhinya.
  2. Penyusunan hipotesis, merupakan jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaan yang diajukan, materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan
  3. Pengujian hipotesis, merupakan pengumpulan fakta - fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakah fakta - fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak.
  4. Penarikan kesimpulan, didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan diterima atau tidak. Hipotesis diterima bila fakta yang terkumpul itu mendukung hipotesis tersebut.
Hipotesis yang telah diuji kebenarannya, dianggap sebagai pengetahuan baru dan diterima sebagai premis dalam usaha kita menjelaskan berbagai gejala yang lain. Dengan demikian maka proses kegiatan ilmiah mulai berputar lagi.





Sumber : Buku Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
              Harmoni, Ati. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Gunadarma. Depok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar