Sabtu, 26 April 2014

Geografi dalam Kehidupan Manusia



Geografi kehidupan atau Biogeografi adalah pembagian wilayah berdasarkan kondisi geografi yang berkaitan dengan kehidupan yang terdapat didalamnya. Jadi pembagian wilayah di bumi dikaitkan dengan kehidupan tumuhan dan hewan.

Iklim, tumbuhan (vegetasi) dan hewan merupakan ekosistem skala besar yang disebut daerah habitat atau bioma. Kondisi suatu bioma dipengaruhi leh factor abiotik dan biotic.
Contoh : Bioma padang pasir
               Faktor abiotik : pasir, batu – batuan
               Faktor biotic   : unta, kaktus

Pembagian wilayah berdasar letak goegrafis menimbulkan iklim yang berbeda beda, yang sangat mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan wujud binatang di dalamnya.

1. Pembagian wilayah menurut iklim

a. Daerah tropic

Terletak di sepanjang khatulistiwa antara 23,5º LU dan 23,5º LS, beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun. Perubahan suhu antara Januari sampai Desember sangat sedikit, curah hujan sangat tinggi, merata sepanjang tahun antara 200-225 cm/tahun
Di bawah biomanya terdapat ribuan spesies tumbuhan yang dapat membentuk hutan tropic dengan ciri – cirri sebagai berikut :
1) Pohonnya besar dan tinggi, dapat mencapai 20 – 40 m
2) Cabang pohon panjang dan banyak, membentuk naungan pohon yang luas.
3) Di dalam naungan pohon hidup tumbuhan yang menempel (epifit) yang melakukan adaptasi dengan lingkungan kering karena hidup dari air dan curah hujan yang dikandung cabang atau dahan tempat menempel
4) Tanah di bawah naungan, hampir tidak menerima sinar matahari yang menyebabkan tanaman merambat, menjalar ke atas, misalnya rotan
5) Di lapisan terbawah hidup rumput dan lumut sebagai makanan hewan kecil.
Dalam hutan tropis yang lebat, hidup beraneka binatang mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera sampai harimau dan binatang besar lainnya.

Di pedalaman, daerah tropic lain terdapat beberapa gurun pasir yang kondisinya jauh berbeda dengan lingkungan hutan tropic. Lingkungan abiotiknya : suhu siang hari sangat tinggi, ±50ºC. Sedangkan pada malam hari dapat mencapai 0º C. Curah hujan sangat rendah, -25 cm/tahun. Kelembaban udara sangat rendah, penguapan air (evaporasi) sangat tinggi, yang secara keseluruhan berakibat pada keadaan tanahnya menjadi tandus. Dengan kondisi bioma demikian hanya sedikit jumlah spesies tanaman yang mampu tumbuh.
Ciri – cirri tumbuhan di daerah ini : ukuran kecil, tumbuh waktu hujan turun, berbunga dan berbiji dalam ukuran kecil dan berbiji dalam ukuran kecil dan tahan lama, tumbuh pada musim penghujan tahun berikutnya. Ada tumbuhan menahun dengan ciri – cirri : daun-daunnya kecil bahkan ada yang tidak berdaun, dilapisi zat lilin tebal guna mengurangi penguapan, memiliki akar panjang agar mampu menyerap air di lapisan tanah yang dalam.

b. Daerah Sub-tropik

Terletak di daerah antara 23,5º - 66,5º LU atau LS. Iklimnya disebut iklim sedang. Terdapat 4 musim : musim panas (summer), musim gugur (autumn), musim dingin (winter), dan musim semi (spring). Curah hujan sepanjang tahun, 75-100cm/tahun
Ciri – ciri biomanya : Hutan merupakan utan luruh. Gugurnya daun merupakan persiapan untuk datangnya musim dingin, dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai. Pada musim dingin terdapat salju. Jumlah tumbuhan di kawasan sub-tropik lebih sedikit, tanamannya tinggi, jarak antar pohon tidak rapat dan hampir tidak ada perdu dibawahnya.
Di daerah tengah benua terdapat padang rumput, karena curah hujan sedikit. Tingkat curah hujan menyebabkan tumbuhnya bermacam – macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus, karena daun dan rumput cepat mati dan membusuk pada musim gugur.

c. Daerah kutub

Terletak diantara 66,5º - 90º LU atau LS. Pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari. Pada musim dingin matahari kurang dari 12 jam sehari.
Bioma yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdiri dari satu jenis spesies (homogen). Pohon khasnya adalah conifer. Hewan yang hidup di kawasan taiga adalah moose, beruang hitam, ayak dan marten. Burung bermigrasi di musim gugur san dingin.
Lebih ke utara di belaha Utara terdapat tundra. Lokasinya disekitar kutub, iklimnya disebut iklim kutub. Daerah tundra mendapat sedikit energy radiasi, perbedaan siang dan malam dalam musim panas dan dingin sangat besar. Rumput tumbuh menutupi tanah, tumbuhan berbiji tumbuh kerdil.
Binatang khasnya adalah reindeer, musk oxen, dan beruang putih (kutub). Guna melindungi diri, jenis ayam, rubah kutub,kelinci salju berbulu gelap pada musim panas sedangkan dalam musim dingin berwarna putih.

Pembagian wilayah untuk binatang

Dunia dibagi atas 6 daerah binatang (fauna regions) :

a. Daerah Oriental : Asia Selatan, Asia Tenggara, Indonesia bagian Barat dan sebagian utara pegunugan Himalaya. Binatangnya adalah gajah, harimau, kerbau, tapir, kera
b. Daerah Australia : Indonesia bagian Timur, Australia dan pulau – pulau di sekelilingnya. Binatangnya adalah kangguru, kucing, koala, tupai terbang, wombat dan bandicoot
c. Daerah Palaeartic : Asia Utara dan Eropa. Binatangnya adalah reindeer, beruang, bison, kambing bertanduk besar, keledai liar, kucingkutub, hedgehog
d. Daerah Neotropical : Amerika Selatan. Binatangnya adalah monyet, binatang pemakan semut, tapir, Capybara,sloth,kinkajou
f. Daerah Neartic : Amerika Utara. Binatangnya adalah bison, kijang, caribou (sejenis kijang), kucing gunung dan mushkok.
Adanyan persamaan binatang dari satu wilayah dengan wilayah lain menunjukkan dengan jelas bahwa pada mulanya dunia merupakan satu wilayah atau pangea. Karena adanya pergeseran bumi, benua menjadi terpisah – pisah.

Geografi Indonesia


Secara geografis, Indonesia terdiri dari tiga bagian. Pertama bagian barat yang merupakan dangkala, yaitu landas kontinen Sunda, yang pernah menjadi bagian daratan Asia. Hal ini dapat dibuktikan dari adanya alur sungau di dasar laut Kalimantan, Sumatera dan Jawa adanya spesies ikan yang sama, dan adanya beberapa spesies Asia yang terdapat di dangkalan tersebut.

Kedua, bagian timur yang merupakan dangkalan, yaitu landa kontinen Sahul, yang pernah menjadi bagian daratan Australia. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya sejumlah spesies binatang yang sama dan adanya alur dasar sungau antara Irian Jaya dengan Australia.

Ketiga, di antara kedua landasan kontinen terdapat wilayah laut dalam, yang meliputi perairan Maluku dan Sulawesi. Diantaranya yang tekenal adalah laut Banda.
Alfres Russel Wallace mengadakan penyelidikan di Indonesia dan berdasarkan kondisi geografisnya, Wallace membuat garis yang terkenal dengan garis Wallace. Garis ini untuk membedakan flora dan faunannya.

Garis yang membentang dari selat Lombok, selat Makasar dan Laut Sulu, memisahkan flora dan fauna bagian barat sebagai daeraj Orientalis dengan daerah timurnya yang disebut Indo-Australian.
Max Wilhelm Carl Weber menggunakan palung Kei sebagai batas fauna flora, gari itu dikenal dengan nama garis Webber. Binatang yang ada dari Asia sama dengan binatang yang ada di bagian barat, sedangkan Australia sama dengan Indonesia bagian Timur, sejalan dengan adanya Landasan Kontinen Sunda dan Landasan Kontinen Sahul. Jenis binatang di bagian barat antara lain gajah, harimau sedangkan di bagiab tinur adalah kangguru dan kus-kus.





Sumber : Buku Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
              Harmoni, Ati. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Gunadarma. Depok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar