Sabtu, 26 April 2014

Perkembangbiakan Seksual dan Aseksual



Organisasi di alam ini melakukan fungsinya dengan berbagai cara, sesuai dengan struktur dan -dalam proses – proses yang menjadi cirri dari pembiakan, namun sebenarnya mempunyai dasar fungsi hidup yang sama. Pembiakkan dapat berlangsung dengan dua cara yang sangat berbeda dan sangat berpengaruh terhadap kesinambungan spesies, yaitu secara aseksual dan seksual.

1. Pembiakan Aseksual
Pembiakan aseksual adalah terjadinya pembentukkan individu baru dari satu induk tanpa melalui proses penggabungan atau perpaduan antara dua sel kelamin. Kebanyakan organisme yang berbiak secara secara aseksual dapat pula berbiak secara seksual.

Termasuk dalam perkembangbiakan aseksual adalah

a. Pembelahan Kembar
Sel membelah membentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah sitoplasma yang sama. Dilakukan oleh hampir semua tumbuhan dan hewan tingkat rendah
Contoh : Amoeba, bakteri dan ganggang

b. Kuncupan
Cara ini terdapat pada tumbuhan dan hewan tingkat rendah. Inti sel membelah menjadi dua belah yang sama tetapi sitoplasmanya membelah tidak sama besar. Bagian yang kecil disebut kuncup.

c. Pembentukan spora
Spoara adalah sel yang sangat kecil, diliputi dinding selulosa yang keras, biasanya terkumpul dalam struktur pembiakan yang disebut sporangium atau kotak spora. Jika sporangium pecah, spora – spora yang sangat kecil itu akan terbawa angina tau ke tempat – tempat lain tanpa mengalami kerusakan. Jika spora jatuh di tempat yang sesuai maka akan tumbuh menjadi organism baru.
Contoh : bakteri, cendawan, lumut dan paku – pakuan

d. Perkembangan vegetative
Perkembanganbiakan melalui salah satu organ dari tumbuh makhluk hidup itu yang kemudian diberi fungsi untuk reproduksi. Organ yang berfungsi reproduksi tersebut dapat berupa akar, batang, daun atau umbi. Sebagian besar tumbuh mengikuti cara ini. Keuntungan cara perkembangbiakan vegetative ialah akam didapat individu baru yang identik dengan induknya.
Misal :

  • Stek : memotong bagian tanaman
  • Mencangkok
  • Merunduk
  • Penyambungan atau grafiting
  • Okulasi

2. Pembiakan Seksual
Cara ini berlaku untuk tumbuhan dan hewan. Individu baru dimulai dengan bersatunya dua sel dalam suatu proses pembuahan. Selama proses berlangsung, kedua nucleus dan sitoplasma bersatu. Dengan cara ini maka dapat dihasilkan banyak variasi dari sifat – sifat pada individu.

Dengan cara ini, hanya sel – sel yang khusus saja yang dapat bersatu dalam proses pembuatan. Sel – sel ini disebut gamet (Yunani, gamos-perkawinan). Pada beberapa organism uniseluler, gamet berwujud seperti sel – sel lain dari spesiesnya, sedangkan pada beberapa organism multiseluler, gamet berbeda dari sel sel lain dalam jumlah kromosomnya. Tetapi pada umumnya gamet tidak hanya dapat dibedakan dari sel – sel biasa, tetapi kedua sel dari pasangan yang bergabung juga jelas berbeda.

Sperma biasanya lebih kecil ukurannya, mengandung sedikit sekali makanan cadangan dan dapat bergerak. Gamet lain, yaitu ovum atau sel telur, umumnya lebih besar, mengandung banyak makanan cadangan dan tidak dapat bergerak.

Sel yang dihasilkan karena penggabungan dua gamet pada proses pembuahan disebut zigot. Pada organism uniseluler, zigot adalah individu baru yang sempurna. Pada organisme multiseluler, zigot hanya suat permulaan. Dari zigot ini, individu baru berkembang melalui pembagian – pembagian sel secara mitosis, berulang – ulang. Tetapi pada beberapa spesies, zigot membentuk selubung tebal yang tahan terhadap kekeringan. Dalam wujud ini zigot mungkin tetap doman, yaitu keadaan tidur untuk beberapa waktu. Dalam beberapa spesies lainnya, zigot berkembang menjadi embrio tanpa masa istirahat, kemudian menjadi dewasa dengan melalui beberapa stadium muda.

a. Pembiakan seksual pada tumbuh – tumbuhan
Alat kelamin jantan disebut serbuk sari yang mengandung spermatozoon berada benang sari dan alat kelamin betina disebut putik mengandung ovum atau sel telur. Alat kelamin jantan maupun alat kelamin betina sebenarnya kebanyakan tumbuh, berada dalam satu tempat yaitu bunga. Namun karena waktu masaknya tidak bersamaan maka sulit terjadi penyerbukan dan pembuahan sendiri. Penyerbukan pada tumbuhan dapat berlangsung dengan bantuan angin (contoh pada padi), serangga (contoh pada bunga yang bermadu), dan bantuan manusia (contoh pada vanili).

b. Pembiakan pada hewan
Pada hewan pembuahan terjadi secara aktif, dikenal adanya musim atau masa kawin. Masa kawin atau masa kelamin adalah masa tertentu yang tepat bagi hewan untuk melaksanakan perkembang biakan. Hewan mengenal masa birahi, baik jantan maupun betina berperilaku yang menunjukkan bahwa sudah siap melaksanakan perkawinan. Sebagai contoh merak jantan memperlihatkan warna bulunya warna – warni untuk menarik perhatian betina. Ada pula hewan jantan yang mengeluarkan bau – bauan pemikat betina.
Pembuahan pada hewan dapat terjadi dua macam :
1. Ekstern atau pembuahan di luar tubuh, seperti pada ikan mas dan katak, ovum betina keluar di air baru kemudian dibuahi oleh sperma jantan.
2. Intern atau pembuahan di dalam tubuh, seperti pada ikan puas dan kebanyakan hewan darat lain, yaitu dengan sperma dari hewan jantan untuk membuahi ovum di dalam tubuh betina.






Sumber : Buku Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
              Harmoni, Ati. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Gunadarma. Depok 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar