Benda mati tetap dan tunduk pada hukum alam, sehingga tidak memiliki perilaku (attitude). Benda mati tidak bergerak atas kemauan atau kekuatan sendiri, melainkan oleh kekuatan luar. Sedangkan makhluk hidup memiliki kehidupan sehingga mempunyai perilaku. Tumbuhan sebagai makhluk terendah memiliki perikehidupan sederhana. Binatang yang lebih tinggi tingkatannya memiliki perilaku yang lebih baik. Manusia sebagai makhluk tertinggi memiliki perilaku yang lebih sempurna. Namun secara umum, makhluk - makhluk tersebut memiliki beberapa prinsip yang sama, antara lain, daya gerak, naluri untuk mempertahankan diri, serta mengembangkan keturunannya.
Dibandingkan dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi dan kemauannya sangat kuat.
Umumnya dikatakan bahwa manusia berbeda dengan binatang karena akal budi yang dimilikinya. Akal bersumber pada otak dan budi bersumber pada jiwa.
Perbedaan manusia dibanding hewan nampak jelas bila dirinci lebih jauh :
- Manusia dapat berpikir, sehingga merupakan makhluk yang cerdas dan bijaksana
- Manusia dapat membuat alat - alat dan mempergunakannya, sehingga disebut manusia kerja.
- Manusia dapat berbicara sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain.
- Manusia dapat hidup bermasyarakat
- Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi
- Manusia menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemampuan yang lebih hebat dari manusia, sehingga menjadi manusia berkepercayaan atau beragama.
Dengan akal budi yang dimilikinya, timbul rasa ingin tahu pada manusia. Rasa ingin tahu ini tidak pernah terpuaskan. Dalam benaknya, manusia selalu bertanya karena keingintahuannya : apa sesungguhnya, bagaimana sesuatu terjadi, dan mengapa demikian tentang benda dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya, termasuk juga rasa ingin tahu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu ini mendorong manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala - gejala alam, baik alam besar maupun alam kecil, serta berusaha memecahkan masalah yang dihadapi, sehingga akhirnya manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
Rasa ingin tahu yang terus berkembang dan seolah - olah tanpa batas itu menimbulkan perbendaharaan pengetahuan pada manusia. Pengetahuan yang diperoleh ini akhirnya tidak terbatas pada objek - objek yang diamat dengan panca indera saja, tetapi juga masalah lain yang berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidak indah, dan sebagainya.
Dengan meningkatnya kemampuan mengingat dan berpikir, manusia dapat mendaya gunakan pengetahuan terdahulu dan kemudian menggabungkan dengan pengetahuan yang baru sehingga menghasilkan pengetahuan yang lebih baru lagi. Proses demikian terus berlangsung sehingga terjadi akumulasi pengetahuan.
Perkembangan pengetahuan lebih mudah lagi dengan adanya tukar menukar informasi mengenai pengetahuan dan pengalaman manusia yang satu dengan yang lain sehingga akumulasi pengetahuan berlangsung lebih cepat.
Sumber : Buku Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
Harmoni, Ati. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Gunadarma. Depok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar